FERMI Fermentasi Jerami untuk Sapi dan Kambing

Masalah yang sering dihadapi peternak sapi atau kambing saat kemarau adalah kurangnya rumput atau daunan hijau untuk kebutuhan usaha ternak. Apa mau libur makan ternaknya? Tentu tidak. Pakai konsentrat 100%, apa tidak mahal? 

Dalam hal ini, jerami menjadi solusinya. Pada musim panen, banyak jerami yang disia-siakan. Padahal bisa diolah menjadi pakan ternak sapi, kambing yang bermutu, bahkan bisa tahan selama setahun. Bayangkan? Berapa lama anda bisa berlibur?

Kita tahu bahwa jerami padi bergizi rendah (hanya mengandung protein 2-3% saja) serta sedikit vitamin dan mineral. Selain itu, jerami padi juga sulit dicerna karena kandungan serat kasarnya yang sangat tinggi. Namun jerami padi dapat dimanfaatkan sebagai pakan utama ternak sapi kita, sebagai pengganti hijauan dengan cara diolah dengan teknologi sederhana. 

Jerami Padi dapat Ditingkatkan Kualitasnya dengan mengolahnya menjadi Fermentasi Jerami, sehingga kandungan protein meningkat menjadi sekitar 7 - 9%, serta lebih mudah dicerna. Aromanya harum karamel dan lebih higienis.

Untuk kambing, bahan pakan dan caranya sama

Berikut caranya 

Waktu yang dibutuhkan hanya 2 hari. 
Bahan:
• 1 ton jerami padi kering/basah (sekitar 3 colt), tidak terlalu kering juga tidak terlalu basah = “magel” lebih baik. 
• 1 botol bioactivator "Fermi". 
• 1 kg molasse/tetes tebu (bisa digantikan dengan 500 gr gula jawa/gula aren. 
• air secukupnya (kecuali jerami basah) 300 – 400 liter (diperkirakan nantinya jerami mengandung air berkisar 50-60%).

Pengolahan 

Tempatkan jerami di tanah (usahakan teduh, tidak terkena panas dan hujan).
Tumpuk jerami padi setebal 20 cm padatkan dengan cara diinjak-injak. 
Campur Fermi dengan mollase dan air (jerami basah tidak perlu air). 
Siramkan ke seluruh permukaan jerami agar merata (jerami basah cukup dipercik-percikan dgn larutan Fermi + mollase, tidak perlu disiram).
Tambah lagi dengan tumpukan jerami setinggi 20 cm, padatkan lagi.
Begitu brulang-ulang hingga jerami habis. 
Lalu ditutup dengan plastik. Dan biarkan selama 2 hari. 
Pada hari ke 2 periksa aroma (bau) tumpukan jerami. 
Jika aroma jerami sudah berubah beraroma harum karamel atau tape dan serat-serat jerami sudah lunak (pegang dan remas-remas), serta tumpukan dalam jerami sudah mengeluarkan jamur berwarna putih dan kuning, maka proses pembuatan Fermentasi Jerami sudah selesai. 
Jika belum, proses dapat dilanjutkan hingga maksimum 4 hari. 
"Paling mudah fermentasi dilakukan di dalam karung bekas pakan karena ada pori-pori sebagai ventilasi udara. Jika pakai karung jangan langsung diletakkan di atas tanah/lantai, beri landasan kayu atau bambu. Ini agar tidak terkontaminasi jamur aflatoxin yang berbahaya. "

Menyajikan

Angin-anginkan terlebih dahulu sekitar 5 menit. 
Sebaiknya pemberian dibagi dua atau tiga kali dalam sehari, yakni pagi, setelah diberi konsentrat, siang hari, dan malam hari. 
1 ekor sapi dewasa cukup 10 kg/hari. 

Menyimpan Fermentasi Jerami 
Setelah jadi, bongkar dan angin-anginkan sampai kering, kemudian ikat kembali atau bila perlu dipres agar bisa lebih padat dan mudah diatur.
Untuk 12 ekor sapi cukup sediakan 120 kg Fermentasi Jerami per hari atau 3.600 kg (2 truk) per bulan.
Fermentasi jerami dapat disimpan sampai satu tahun.
Peternak cukup membuat sebulan sekali saja.
Makanan tambahan tetap diperlukan untuk mencukupi kebutuhan sesuai dengan tujuan pemeliharaan. Sediakan konsentrat minimum 2,5% dari bobot badan, bisa berupa konsentrat jadi atau meramu sendiri seperti ampas tahu, bekatul, bungkil kedela, dan lain-lain.

Tambahkan juga Jamu Ternak/probiotik agar sapi lebih lahap makannya, pencernaan semakin optimum, daya tahan terhadap serangan penyakit dan cuaca ekstrim lebih tinggi, kulit berminyak, bulu lembut, dan mata cerah berseri. Kebutuhan air minum sebanyak 40 – 60 liter setiap hari agar metabolisme ternak semakin lancar.


Pemesanan Fermi
Contact: 089681347857 (Call/Whatsapp/)
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar